--> Skip to main content

Pengertian Teknik Pengelasan SMAW dan Komponen-Komponennya

Pengelasan SMAW adalah proses pengelasan yang memanfaatkan percikan panas dari busur arus listrik bertemperatur sangat tinggi. Energi panas tersebut diciptakan karena adanya lompatan ion listrik diantara anoda dan katoda. Panas inilah yang kemudian digunakan untuk mencairkan elektroda (bahan pengisi) dan logam induk (material dasar). Oh iya, SMAW merupakan singkatan dari Shield Metal Arc Welding.

Selain menggunakan elektroda sebagai logam pengisi, pengelasan SMAW juga melibatkan sebuah salutan. Salutan ini berguna untuk melindungi cairan logam pengelasan sehingga tidak membutuhkan lagi tekanan dari gas inert.

Teknik las Shield Metal Arc Welding terbagi menjadi beberapa macam, yaitu pengelasan SMAW 1G, 2G, 3G dan 6G. Agar lebih memahaminya, silahkan disimak uraian ringkas berikut.

Catatan: Gas inert adalah komponen yang berguna sebagai pelindung dari pengaruh udara lingkungan, seperti oksigen dan senyawa partikel-partikel lain. Sehingga, hasil pengelasan lebih terjaga dari korosi ataupun terbentuknya gelembung.

Pengertian Teknik Pengelasan SMAW dan Komponen-Komponennya


Proses Las SMAW

Pengelasan SMAW diawali dengan adanya kontak antara permukaan logam yang hendak di las dan ujung elektroda. Kontak ini menimbulkan perbedaan tegangan listrik (potensial) dan hambatan arus listrik, sehingga terjadi hubungan singkat arus listrik di permukaan logam.

Ketika hubungan pendek arus listrik terjadi, tukang las perlu menarik elektroda untuk menciptakan sebuah percikan busur api. Busur api ada karena lompatan ion yang menciptakan panas. Lompatan ion listrik tersebut mampu menghasilkan panas mencapai 4.0000-4.5000 Celcius.  

Kemudian, energi panas ini mencairkan logam yang hendak di las dan elektroda menjadi satu bagian. Pada tahap ini, salutan elektroda (fluks) naik ke bagian permukaan logam cair.

Selanjutnya ia mengeras dan melindungi hasil pengelasan dari beraneka macam pengaruh lingkungan sekitar, sehingga kualitas pengelasan terjamin bagus dan tidak mengalami cacat.

Agar burus api yang dihasilkan bagus dan konstan, tukang las perlu mempertahankan jarak antara permukaan material dasar (logam yang hendak di las) dan ujung elektroda tetap sama. Adapun jarak idealnya adalah 1,5 x diameter elektroda yang digunakan.

Teknik pengelasan SMAW menggunakan sumber tegangan yang terbagi menjadi dua macam, yaitu DC (Arus searah) dan AC (Arus bolak balik).

Keunggulan Las SMAW

  • Teknik pengelasan ini bisa digunakan dimana saja
  • Elektroda bisa didapat dengan mudah, dalam berbagai ukuran dan diameter
  • Bisa mengelas beraneka macam tipe material
  • Bisa digunakan untuk mengelas semua posisi
  • Sangat mudah diatur dan proses set-up yang cepat


Kekurangan Las SMAW

  • Panjang pengelasan terbatas dan tergantung ukuran elektroda, sehingga perlu melakukan penyambungan
  • Diameter elektroda bergantung pada posisi pengelasan dan plat
  • Setiap ingin melakukan pengelasan berikutnya, slag perlu dibersihkan
  • Mudah mengalami oksidasi, karena perlindungan logam hanya sebatas busur las dari fluks
  • Pengelasan SMAW tidak bisa dipakai untuk menyambung material baja non-ferrous


Bagian-Bagian Pengelasan Shield Metal Arc Welding (SAW)

1.    Holder (Penjepit Elektroda)

Holder adalah komponen penerus aliran arus listrik yang berasal dari kabel ektroda menuju bagian elektroda. Disamping itu, ia juga berfungsi untuk memegang dan menjepit ujung elektroda.

2.    Mesin Las SMAW

Ini dia komponen yang menjadi sumber arus listrik pada pengelasan SMAW. Mesin las dibedakan menjadi dua macam, yaitu mesin las AC dan mesin las DC.

Mesin las AC hanya memiliki sebuah trafo las di bagian dalamnya. Sedangkan mesin las DC bagian dalamnya mempunyai trafo yang dilengkapi sebuah rectifier atau diode (pengubah arus bolak-balik menjadi searah).  

Mesin las SMAW arus DC mempunyai dua macam Polaritas, yaitu Polaritas Balik (DCRP) dan Polaritas Lurus (DCSP).  

Komponen mesin las SMAW terdiri dari:

  • Lambu sinyal menjadi indikator mesin apakah sudah berfungsi atau tidak
  • Tombol pemutar untuk menghidupkan mesin las
  • Pengatur arus untuk mengatur kuat arus yang diijinkan
  • Kutub (+) merupakan sumber setrum atau arus positif
  • Kutub (-) menjadi sumber masa atau arus negatif
  • Penjepit benda kerja untuk menggapit logam yang hendak dilas 
  • Penjepit elektroda untuk menggapit elektroda sebagai logam pengisi
  • Klem tiga fase untuk mengatur arus jauh yang berada di mesin las


3.    Klem Masa

Klem masa berguna untuk menghubungkan kabel masa pada mesin las dan dijepitkan ke logam yang hendak dilas. Keberadaan klem masa sangat dibutuhkan selama proses pengelasan berlangsung, karena jika pemasangannya longgar membuat nyala busur listrik tidak stabil.

4.    Elektroda

Elektroda adalah kawat logam berlapis fluks atau salutan yang berguna untuk menyalakan busur listrik selama pengelasan SMAW berlangsung. Tanpa elektroda, alur listrik dari pemegang tidak bisa disalurkan menuju logam lasan. Nyala busur listrik pun tidak tercipta.

Fungsi dari salutan tersebut adalah melindungi logam hasil pengelasan dari serangkaian pengaruh akibat kondisi lingkungan sekitar.

Lapisan elektroda terbuat dari bahan kimia tertentu yang disesuaikan menurut kegukaan pada proses pengelasan.

5.    Kabel Elektroda dan Kabel Masa

Kedua kabel ini berfungsi untuk menyalurkan aliran listrik yang berasal dari mesin las menuju logam pengelasan, begitupun sebaliknya. Diameter penampang kabel masa dan kabel elektroda berdiameter cukup besar, sehingga bisa mengalirkan listrik berkapasitas besar.

Jika kabel elektroda dan kabel masa yang digunakan terlalu kecil (tidak memenuhi standar), maka bisa menimbulkan panas lantaran tidak adanya keseimbangan antara muatan listrik dan luas penampang kabel. Ini berpotensi merusak dan isolasi kabel sekaligus membuatnya meleleh akibat panas.